Aplikasi Kipas Angin Otomatis
DAFTAR ISI
1) Mendesain rangkaian Kipas Angin Otomatis.
2) Menjelaskan cara kerja rangkaian Kipas Angin Otomatis.
3) Melakukan simulasi rangkaian Kipas Angin Otomatis.
2) Menjelaskan cara kerja rangkaian Kipas Angin Otomatis.
3) Melakukan simulasi rangkaian Kipas Angin Otomatis.
1. Resistor
Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas.
Datasheet Resistor
ctt: SFR16S(biru muda); SFR25(hijau muda); SFR25H(merah kecoklatan).
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas.
Datasheet Resistor
ctt: SFR16S(biru muda); SFR25(hijau muda); SFR25H(merah kecoklatan).
A. Pengertian Sensor Dan Transduser
Tranduser dan sensor akan mengkonversi dari suatu
isyarat input berupa isyarat fisis dan isyarat kimia yang akan
diubah ke suatu isyarat ouput berupa tegangan, arus, dan
hambatan. Tranduser adalah suatu peralatan/ alat yang dapat
mengubah suatu besaran ke besaran lain. Sebagai contoh,
definisi transduser yang luas ini mencangkup alat-alat yang
mengubah gaya atau perpindahan mekanis menjadi sinyal
listrik, tranduser dapat dikelompokkan berdasarkan
pemakaiannya, metode pengubahan energy, sifat dasar dari
sinyal keluaran dan lain-lain.
Pada gambar 1 merupakan klasifikasi Tranduser dan
sensor yang dibedakan sesuai dengan aktifitas yang
didasarkan atas konversi sinyal dari besaran sinyal bukan
listrik (non electric signal value) ke besaran sinyal listrik
(electric signal value) yaitu: sensor aktif (active sensor) dan
sensor pasif (passive sensor).
Gambar 1. Skema karakteristik sensor dan transduser
B. Rangkaian Penguat ( Operational Amplifier)
Operational Amplifier atau di singkat op-amp
merupakan salah satu komponen analog yang popular
digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika.
Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara
lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan
differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan
beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, dimana
rangkaian feedback (umpan balik) negatif memegang
peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan
menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif
menghasilkan penguatan yang dapat terukur.
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential
amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan.
Input (masukan) op-amp seperti yang telah dimaklumi ada
yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp
ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka)
yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp
LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi
elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain
sebesar 104
~ 105
. Penguatan yang sebesar ini membuat opamp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak
terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative
feedback (umpan balik negatif) diperlukan, sehingga op-amp
dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan
yang terukur (finite). Impedasi input op-amp ideal mestinya
adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap
masukannya adalah 0.
Inverting amplifier
Rangkaian penguat inverting adalah merupakan
rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat
dan membalik polaritas sinyal masukan. Untuk rangkaian
dibawah adalah jenis rangkaian penguat inverting. Untuk
lebih mudah memahami prinsip kerja rangkaian amplifier ini
sengaja saya contohkan rangkaian yang cukup sederhana.
Karena dengan bisa memahami prinsip kerja dari rangkaian
ini anda akan bisa dengan mudah memahami rangkaian
pengembangan dari rangakaian Op-Amp ini seperti
rangkaian ADC (Analog to Digital Converter), DAC
(Digital to Analog Converter), Summing (penjumlahan) dan
yang lainnya. Keluaran sensor dan tranduser pada umumnya mempunyai tegangan yang sangat kecil hingga mikro volt,
sehingga diperlukan penguat dengan impedansi masukan
rendah. Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian
penguat pembalik dengan impedansi masukan sangat
rendah. Rangkaian penguat inverting akan menerima arus
atau tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan
membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar.
Rangkaian dasar penguat inverting adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2, dimana sinyal masukannya
dibuat melalui input inverting. Rangkaian ini adalah
pengubah dari arus menjadi tegangan dan digerakkan oleh
sumber tegangan dan bukan sumber arus. Tahanan sumber
R1, bagian umpan baliknya berubah dan beberapa sifat
umpan balik juga berubah.
Input non-inverting pada rangkaian ini dihubungkan
ke ground, atau v+ = 0. Karena v+ dan v- nilainya = 0 namun
tidak terhubung langsung ke ground, input op-amp v-
pada
rangkaian ini dinamakan virtual ground.
Non-Inverting amplifier
Banyak rangkaian elektronika yang memerlukan
penguatan tegangan atau arus yang tinggi tanpa terjadi
pembalikan (inversion) isyarat. Peguat op-amp pada gambar
3 tak-membalik (noninverting op-amp) didesain untuk
keperluan ini. Rangkain ini dapat digunakan untuk
memperkuat isyarat AC maupun DC dengan keluaran yang
tetap sefase dengan masukan. Impedansi masukan dari
rangkaian ini berharga sangat tinggi dengan nilai sekitar 100
MW. Dengan isyarat masukan dikenakan pada terminal
masukan noninverting, besarnya penguatan tegangan
tergantung pada harga in R dan F R yang dipasang. Isyarat
keluaran penguat ini diambil dari resistor L R (biasanya
berharga sekitar 35-50 W).
Gambar 2. Rangkaian Penguat Inverting
Gambar 3. Rangkaian Penguat non-inverting
C. Resistor
Resistor merupakan komponen pasif yang memiliki nilai resistansi tertentu dan berfungsi untuk menghambat jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya resistor nilai tetap (fixed resistor), resistor variabel (variabel resistor), thermistor, dan LDR.
*www.teknikelektronika.com
Cara membaca nilai resistor
Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor.
Contoh pada resistor di atas nilai resistansi resistor adalah 134 Ohm.
Resistor Seri Resistor Paralel
Besarnya ruangan,banyaknya manusia dalam ruangan, dn juga cuaca, menjadi hal yang penting untuk sensor mendeteksi suhu yang menjadi input dalam rangkaian keseluruhan. Gambar 11 merupakan blok diagram sistem.
B. Perancangan Rangkaian Sensor Suhu dan Penguat
Tegangan Sensor
Rangkaian Sensor LM35 (gambar 13) bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C,
dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control yang sangat mudah. Proses menguatkan sinyal output sensor suhu LM35 ini diperlukan pada aplikasi pemroses sinyal analog. Driver sensor suhu LM35 merupakan penguat sederhana yang berfungsi untuk memperkuat sinyal/tegangan output analog sensosr suhu LM35. Rangkaian driver sensor suhu LM35 ini dikonfigurasikan sebagai sebuah penguat non inverting dengan faktor penguatan 1x. Rangkaian driver sensor suhu LM35 ini sangat diperlukan apabila hasil pengukuran sensor suhu oleh sensor suhu LM35 di baca oleh suatu pernagkat dengan impedansi yang rendah dan mengakibatkan terjadi drop tegangan pada output sensor suhu LM35 tersebut.
Rangkaian Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan.
Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyaiperbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface)
rangkaian control yang sangat mudah. Proses menguatkan sinyal output sensor suhu LM35
ini diperlukan pada aplikasi pemroses sinyal analog. Driver sensor suhu LM35 merupakan penguat sederhana yang berfungsi untuk memperkuat sinyal/tegangan output analog
sensosr suhu LM35. Rangkaian driver sensor suhu LM35 ini dikonfigurasikan sebagai sebuah penguat non inverting dengan faktor penguatan 1x. Rangkaian driver sensor suhu LM35 ini sangat diperlukan apabila hasil pengukuran sensor suhu oleh sensor suhu LM35 di baca oleh suatu pernagkat dengan impedansi yang rendah dan mengakibatkan terjadi drop tegangan pada output sensor suhu LM35 tersebut.
Video Simulasi Kipas Angin Otomatis
Download Datasheet Resistor
Download Datasheet Kapasitor
Download Datasheet Transistor BC547/BC548
Download Datasheet LED
Download Datasheet Kapasitor
Download Datasheet Transistor BC547/BC548
Download Datasheet LED