CONTROLLED SOURCES
a. Mengetahui Apa itu Controlled Sources
b. Mengetahui rangkaian Controlled Sources
c. Mengetahui fungsi dari Controlled Sources
d. Memenuhi tugas mata kuliah elektronika
2. Komponen [kembali]
gambar 1. Resistor di proteus gambar 2. Contoh Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm:
V = I . R
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium).
b. Power Inverter
Tidak hanya berfungsi sebagai pengubah arus listrik, rangkaian inverter juga dapat dimanfaatkan untuk mengatur atau menstabilkan tegangan dari keluaran arus listrik yang dihasilkan. Dalam rangkaian inverter kita bisa melakukan semua kebutuhan pengaturan, mulai dari frekuensi, ampere, torsi, kecepatan dan masih banyak lagi. Jadi, dapat dikatakan jika kita menggunakan inverter, tegangan yang dihasilkan akan tetap stabil dan dapat diatur sesuai kebutuhan. Berbeda dengan stabilizer yang hanya berfungsi menstabilkan arus tanpa mampu mengubah tegangan.
gambar 2. Power Inverter di Proteus gambar 3. Contoh Power Inverter
Inverter berfungsi sebagai converter daya listrik yang mampu mengonversikan arus searah atau DC (Direct Current) menjadi arus bolak-balik atau AC (Alternating Current), atau juga sebaliknya dengan efektivitas yang sama.
Tidak hanya berfungsi sebagai pengubah arus listrik, rangkaian inverter juga dapat dimanfaatkan untuk mengatur atau menstabilkan tegangan dari keluaran arus listrik yang dihasilkan. Dalam rangkaian inverter kita bisa melakukan semua kebutuhan pengaturan, mulai dari frekuensi, ampere, torsi, kecepatan dan masih banyak lagi. Jadi, dapat dikatakan jika kita menggunakan inverter, tegangan yang dihasilkan akan tetap stabil dan dapat diatur sesuai kebutuhan. Berbeda dengan stabilizer yang hanya berfungsi menstabilkan arus tanpa mampu mengubah tegangan.
c . Ground
gambar 4. Ground di proteus
Ground adalah titik yang dianggap sebagai titik kembali nya arus listrik arus searah atau titik kembali nya sinyal bolak balik atau titik patokan (referensi) dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik di dalam rangkaian elektronika.
Arti ground = bumi, sedangkan grounding = pembumian, dalam arti sebenar nya adalah titik di bumi di mana secara listrik berhubungan /bertemu dengan mata air tanah (mata air tanah).
Arti ground = bumi, sedangkan grounding = pembumian, dalam arti sebenar nya adalah titik di bumi di mana secara listrik berhubungan /bertemu dengan mata air tanah (mata air tanah).
gambar 6. OP-AMP di proteus gambar 7. Contoh OP-AMP
Penguat operasional (operational amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan arus searah yang memiliki bati sangat besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu dan yang paling banyak digunakan adalah seri 741.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba guna. Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah.
Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya.
3. Teori [kembali]
Gambar 15.16 Sumber tegangan terkontrol tegangan ideal
(15.7)
(a) Gambar 15.17 Praktik sirkuit sumber tegangan terkontrol tegangan
praktis
Penguat operasional dapat digunakan untuk membentuk berbagai
jenis sumber yang dikendalikan. Tegangan
input dapat digunakan untuk mengontrol tegangan atau arus keluaran, atau arus
input dapat digunakan untuk mengontrol tegangan atau arus keluaran. Jenis koneksi ini cocok untuk digunakan di
berbagai sirkuit instrumentasi. Bentuk
setiap jenis sumber yang dikendalikan disediakan berikutnya.
Sumber Tegangan Terkendali
Tegangan Suatu bentuk ideal dari sumber tegangan yang output V-nya dikontrol oleh tegangan input V, Gambar 15.16. Tegangan output terlihat tergantung pada tegangan input (kali faktor skala k).
Jenis rangkaian ini dapat
dibangun menggunakan op-amp seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15.17. Dua versi dari rangkaian ditampilkan, satu
menggunakan input pembalik, yang lain input non-pembalik. Untuk hubungan Gambar 15.17a, tegangan output
adalah
(15.7)
(a)
(b)
sedangkan Gambar.
15.17(b) menghasilkan
Sumber Arus Terkendali Tegangan
Bentuk sirkuit ideal yang menyediakan arus keluaran yang dikendalikan oleh
tegangan input adalah Gambar 15.18 Arus keluaran
tergantung pada tegangan input. Sebuah rangkaian praktis dapat dibangun,
seperti pada Gambar 15.19, dengan arus keluaran melalui resistor beban RL
dikontrol oleh tegangan input V, Arus melalui resistor beban R. dapat dilihat menjadi
Gambar 15.19 Sumber arus terkontrol tegangan praktis
Sumber Tegangan Terkendali Arus
Bentuk ideal sumber tegangan
yang dikendalikan oleh arus input ditunjukkan pada Gambar 15.20 Tegangan keluaran tergantung pada arus
input Bentuk praktis dari rangkaian dibangun menggunakan op-amp seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 15.21. Tegangan keluaran terlihat sebagai
Gambar 15.21 Bentuk praktis dari kendali-arus sumber tegangan
Sumber
Arus Terkendali Terkini
Bentuk ideal dari suatu rangkaian yang memberikan arus
keluaran bergantung pada arus input ditunjukkan pada Gambar 15.22. Dalam tipe sirkuit ini, arus keluaran
disediakan bergantung pada arus input.
Bentuk praktis dari rangkaian ditunjukkan pada Gambar. 15.23. Input saat ini /, dapat ditampilkan untuk
menghasilkan arus keluaran I, sehingga
Gambar 15.23 Bentuk praktis dari sumber arus yang dikendalikan arus.
4. Prinsip Kerja [kembali]
Pada inverter pada sumber sumber arus DC/AC arus di alirkan ke resistor dan ke op-amp. Op-amp sebagai penguat sinyal masukan baik AC maupun DC juga sebagai penguat diferensiasi impedansi masukan tinggi, penguat keluaran impedansi rendah.
Pada inverter pada sumber sumber arus DC/AC arus di alirkan ke resistor dan ke op-amp. Op-amp sebagai penguat sinyal masukan baik AC maupun DC juga sebagai penguat diferensiasi impedansi masukan tinggi, penguat keluaran impedansi rendah.
7. Link Download [kembali]
[MENUJU AWAL]
Download Simulasi Rangkaian disini
Download Simulasi Rangkaian 15.24 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.19 [klik disini]
Download Simulasi Rangkaian 15.17 a disini
Download Simulasi Rangkaian 15.17 b disini
Download Simulasi Rangkaian 15.21 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.18 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.16 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.22 disini
Download Video 15.16 disini
Download Video 15.18 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.19 [klik disini]
Download Simulasi Rangkaian 15.17 a disini
Download Simulasi Rangkaian 15.17 b disini
Download Simulasi Rangkaian 15.21 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.18 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.16 disini
Download Simulasi Rangkaian 15.22 disini
Download Video 15.16 disini
Download Video 15.18 disini
Download Video 15.23 disini
Download Video 15.24 disini
Downloaad Video 15.19 disini
Download Video 15.17 a disini
Download Video 15.17 b disini
Download video 15.21 disini
Download Video 15.22 disini
Download Video 15.24 disini
Downloaad Video 15.19 disini
Download Video 15.17 a disini
Download Video 15.17 b disini
Download video 15.21 disini
Download Video 15.22 disini
Download HTML [klik disini]